Asbesitosis
Asbestosis adalah suatu penyakit
saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada
paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat
silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat
asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes
juga dapat menyebabkan penebalan pleura atau selaput yang melapisi paru-paru.
Penyebabasbesitosis
·
Seseorang yang terpapar debu asbes
dalam jangka panjang rentan terhadap asbestosis.
·
Sebagian serat asbes dapat
bersarang di dalam alveoli atau kantung-kantung kecil di dalam paru-paru di
mana oksigen ditukar dengan karbon dioksida.
·
Serat asbes akan mengiritasi dan
menimbulkan jaringan parut di paru-paru sehingga mengganggu kemampuannya untuk
memberikan oksigen ke darah dan seluruh tubuh.
·
Seiring asbestosis bertambah
parah, semakin banyak terbentuk jaringan parut pada paru-paru yang membuat
organ ini kehilangan fleksibilitas dan kemampuan kontraksinya.
·
Merokok diduga meningkatkan
retensi serat asbes di paru-paru dan berpotensi mempercapat memburuknya
asbestosis.
Gejala
Efek paparan
jangka panjang pada asbes umumnya tidak muncul untuk setidaknya 20 sampai 30
tahun setelah paparan awal.
Tanda dan
gejala asbestosis meliputi:
1. Sesak napas
Gejala utama
asbestosis adalah sesak napas. Awalnya, sesak napas terjadi saat melakukan
aktivitas fisik.
Namun
seiring waktu, dalam keadaan tidak beraktivitas sekalipun penderitanya bisa
mengalami sesak napas.
2. Batuk dan nyeri dada
Gejala lain
asbestosis adalah batuk kering yang tidak kunjung sembuh yang disertai nyeri
dada.
3. Deformitas
jari
Gejala
tingkat lanjut asbestosis terkadang mengakibatkan deformitas jari yang disebut
clubbing.Clubbing adalah kondisi dimana ujung jari tampak melebar dan membul
Diagnosis
Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop,
akan terdengar suara ronki. Untuk memperkuat diagnosis, biasanya dilakukan
pemeriksaan berikut:- Rontgen
dada
- Tes
fungsi paru-paru
- CT
scan paru.
Tahap
Pencegahan Penyakit
1. Health Promotion
a. Pendidikan kesehatan kepada
pekerja
b. Peningkatan dan perbaikan gizi
pekerja
c. Perkembangan kejiwaan pekerja
yang sehat
d. Penyediaan tempat dan lingkungan
kerja yang sehat
e. Pemeriksaan sebelum bekerja
(Effendy, 1997)
2. Specific Protection
a. Penggunaan masker bagi pekerja
yang beresiko tinggi dapat mengurangi pemaparan.
b. Asbestosis dapat dicegah dengan
mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja.
c. Pengendalian penggunaan asbes di
tempat kerja ini adalah metoda yang paling efektif untuk mencegah asbestosis.
d. Ventilasi udara yang cukup di
ruang kerja
e. Untuk mengurangi resiko
terjadinya kanker paru-paru, kepada para pekerja yang berhubungan dengan asbes,
dianjurkan untuk berhenti merokok.
f. Guna menghindari sumber penyakit
yang akan tersebar pada pihak keluarga, disarankan setiap pekerja untuk mencuci
pakaian kerjanya di pabrik, dan menggantinya dengan pakaian bersih untuk
kembali ke rumah. Sehingga semua pakaian kerja tidak ada yang dibawa pulang,
dan pekerja membersihkan diri atau mandi sebelum kembali ke rumah masing-masing
(Aditama TY, 1992).
3. Early Diagnostic
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan:
a. terdengar suara ronki keying
b. diikuti dengan keluhan takipnue,
dan sianosis
c. dapat terlihat adanya jari tabuh.
d. Pergerakan dada menjadi berkurang
e. pada stadium lanjut dapat
ditemukan kor pulmonal dan mungkin gagal jantung
Contoh pekerjaan yang beresiko tinggi terhadap asbestosis
diantaranya adalah:
- Penambang asbes
- Mekanik pesawat dan mobil
- Pekerja konstruksi bangunan
- Teknisi listrik
- Pekerja galangan kapal
- Operator boiler
- Pekerja kereta api
Tidak ada komentar:
Posting Komentar